Halaman

Senin, 17 September 2012

Apa Itu Bisnis Online ??

Sebenarnya apa sih bisnis online itu ??
Coba anda buka google, dan ketikkan "Bisnis Online"
 Nah yang keluar di google adalah seperti gambar diatas.
Pasti banyak orang yang tergiur dikarenakan bisa mendapatkan earning yang tinggi dalam jangka waktu yang singkat dan pekerjaannya mudah. Benar seperti itu ?
SALAH BESAR
Walaupun saya baru beberapa bulan belajar mengenai seluk beluk bisnis online, maka yang saya dapat simpulkan adalah dari 100 orang yang menekuni Bisnis Online hanya 2 % saja yang berhasil. Nah loh ? kok bisa ?
Perlu pembaca ketahui bahwa Bisnis Online itu ada berbagai macam, contohnya : Pay Per Click, Pay Per Action, Affiliate Program, Forex, Jual Jasa, Paid To Review,  dll. Bisnis Online yang manakah yang akan ada geluti ?
Karena semuanya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Saran dari saya coba anda buat dulu sebuah blog, rajinlah posting di blog tersebut
apakah perlu modal ?
TIDAK !! yang anda butuhkan hanya akun gmail + koneksi internet + laptop.
Jika anda sudah punya blog, silahkan belajar mengoptimalkannya.
Bagaimana caranya ?? Silahkan cari sendiri di Google.
Jangan dulu bilang sulit, sebelum anda terjun langsung.
Saya sendiri sekarang sedang belajar mengenai PPC (Pay Per Clik).
Intinya "ISTIQOMAH" jika anda ingin menekuni Bisnis Online.
Tetap Semangat !!

Minggu, 09 September 2012

Kisah Pengangkut Ember dan Pemasang Pipa

Mungkin judulnya sangat tidak menarik. Namun lebih baik baca terlebih dahulu kisah ini.
Setiap orang mempunyai mimpi untuk bisa menjadi sukses. Dan setiap orang mempunyai jalan yang berbeda untuk mewujudkan mimpi itu. Kisah yang akan saya share-kan ini baru saya baca kemarin di salah satu forum publisher Indonesia. Ingin tau seperti apa kisahnya. Langsung saja kita simak bersama Kisah Pengangkut Ember dan Pemasang Pipa berikut ini.

Kisah Pengangkut Ember dan Pemasang Pipa


Tahun 1801, di sebuah desa kecil di Italia, ada dua orang sahabat bernama Pablo & Bruno. Mereka ambisius, pekerja keras, & ingin menjadi orang tersukses di desanya.

Satu kesempatan datang melalui kepala desa yang menugaskan mereka untuk memindahkan air dari sungai ke penampungan air di tengah desa. Mereka diberi ember & dibayar berdasarkan jumlah ember air yang mereka bawa tiap harinya. Dalam hal ini, mereka membarterkan ember yang dibawa & waktu mereka dengan uang.

Pada awalnya, mereka menikmati kerja & hasil yang mereka dapatkan. Mereka bisa mulai menabung untuk membeli pondok & keledai. Bruno merasa cita-citanya mulai terwujud, tapi tidak dengan Pablo. Punggung Pablo terasa nyeri & telapak tangannya lecet karena beban ember yang penuh dengan air. Mereka mendapat istirahat setiap Sabtu & Minggu. Namun setiap pagi mereka merasa tidak nyaman, terutama Minggu sore, karena besoknya harus mengangkat ember lagi. Pablo akhirnya mendapat akal untuk memindahkan air yang lebih efisien & efektif dengan cara membangun saluran pipa yang dapat mengalirkan air dari sumbernya ke desa.

“Bruno, saya punya rencana”, kata Pablo saat mereka mengambil ember-ember & berangkat menuju ke sungai. “Daripada kita mondar-mandir membawa-bawa ember hanya untuk mendapatkan beberapa sen per hari, kenapa kita tidak sekalian saja membuat sebuah saluran pipa dari sungai ke desa kita”. Bruno menghentikan langkahnya seketika. “Saluran pipa! lde dari mana itu!!!” seru Bruno.

Bruno tidak tertarik & menertawakan ide Pablo. Namun, Pablo sangat yakin akan impiannya & memutuskan untuk mengerjakan proyek tersebut sendirian. Setiap pagi hingga sore, Pablo mengangkut ember air, & malamnya ia membangun saluran. Bruno & teman-temannya mengejek & menertawakan Pablo, tapi Pablo tidak peduli. Ia memiliki visi jauh ke depan karena ia sadar bahwa tidak selamanya ia kuat mengangkut ember-ember yang penuh dengan air.

Sementara itu, Bruno hidup dengan nyaman karena pekerjaan membawa ember ternyata memberikan penghasilan yang memadai. Dengan upah yang didapatnya, Bruno dapat mencicil pondok, keledai, & keperluan lainnya. Tiap malam ia istirahat, akhir pekan bisa berlibur ke pantai, ke gunung serta tak ketinggalan juga mentraktir teman-temannya minum di kedai kopi. Pekerjaan Pablo memang lebih berat karena ia harus bekerja ekstra. Sambil membangun saluran pipa, Pablo masih harus bekerja di siang hari untuk menghidupi keluarganya.

Dari hari menjadi minggu, dari minggu menjadi bulan bahkan akhirnya hitungan tahun, Pablo bekerja siang malam tak kenal lelah membangun saluran pipa. Mula-mula hanya beberapa meter, kemudian menjadi ratusan meter, hingga akhirnya saluran pipa berhasil menghubungkan sumber air ke desanya. Setelah 5 tahun, pekerjaan itu selesai dengan baik. Seisi desa menjadi sangat bahagia karena mendapat pasokan air yang terus-menerus dari saluran pipa tersebut, tak peduli siang atau malam. Para penduduk juga tidak merasa khawatir pasokan air terhambat ketika pembawa ember sedang sakit atau berlibur.

Pablo pun mendapat penghargaan atas jasanya. Ia juga mulai menikmati penghasilan dari orang yang membeli air dari saluran pipanya, yang jumlahnya jauh melebihi apa yang Bruno dapatkan. Saluran pipanya terus mengalirkan air & uang meskipun Pablo sedang makan, istirahat, tidur, bahkan berlibur sekalipun. Sekarang Pablo tak perlu lagi mengangkut air dengan menggunakan ember. Ia telah mendapatkan kebebasan waktu & finansial.

Lalu, bagaimana dengan Bruno?

Kondisi Bruno semakin memprihatinkan karena tenaganya semakin berkurang dimakan waktu & punggungnya semakin bongkok karena terus-menerus menopang beban. Jika tidak bekerja, ia tidak akan mendapatkan penghasilan. Ia semakin banyak mengangkut ember bahkan dengan ember yang lebih besar. Meskipun mulai sakit & menua, Bruno sadar betul bahwa ia tidak bisa berhenti mengangkut ember karena upahnya akan hilang. Pada akhirnya, Bruno menyadari visi sahabatnya itu, namun semuanya sudah terlambat karena kesempatannya telah berlalu.

Apa yang anda dapatkan dari kisah tersebut ???
Jika saya pribadi setelah membaca kisah tersebut, timbul sebuah pemahaman baru dalam pikiran saya.
Pemahaman seperti apa ?
Bahwa apa yang saya lakukan sekarang, pasti akan mendapatkan hasilnya di hari nanti. Walaupun saat ini saya harus bekerja lebih keras dari orang lain dan bayaran yang kecil. Tapi suatu saat nanti, disaat orang lain masih bekerja, berkeluh kesah, dan tidak ada waktu keluarga. Maka pada saat itu pula saya bisa bekerja kapan pun, banyak waktu untuk keluarga, dan tentunya mempunyai penghasilan lebih besar dari mereka.

Lebih baik menunda kesenangan kecil saat ini, untuk mendapatkan kesuksesan besar.
Bagaimana dengan anda ?

Semoga bermanfaat bagi anda setelah membaca Kisah Pengangkut Ember dan Pemasang Pipa ini.

Sumber : http://delphigold.blogspot.com

Rabu, 05 September 2012

Sedikit Renungan Saat Galau Menghampiri

Kali ini saya akan sedikit membagikan tulisan yang sudah saya baca di kaskus.
Ada yang tau galau ??
Pasti para pembaca blog saya ini pernah merasakan apa yang namanya galau. Perlu diketahui bahwa yang namanya galau pasti akan selalu menghampiri kita kapan saja dan dimana saja. 
Nah semua itu tinggal kembali kepada individunya masing-masing. Apakah kita akan terus terjerumus dalam kegalauan, sehingga banyak waktu kita yang terbuang percuma. Ataukah bangun, berdiri, ambil air wudhu dan segera curhatlah kepada ALLAH (pengalaman pribadi penulis nih).
Mudah-mudahan ketika sudah membaca coreta di blog saya ini, para pembaca bisa sedikit melepas rasa galaunya. Berikut ini tulisan saya baca di kaskus.
1. Ketika kita mengeluh : “ duh..sedih banget deh gw...”
ALLAH menjawab :  لَا تَحْزَنْ إنَّ اللَّهَ مَعَنَا
“la tahzan, innallaha ma’ana", yang artinya "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya ALLAH beserta kita" (Qs. At-Taubah :40).
Haruskah kita mengingkari ayat tersebut ? Berdoa dan minta petunjuklah pada ALLAH SWT, karena-NYA kita akan diberi pertolongan sehingga memudahkan arah langkah kita saat kita berada dalam kesedihan.

2. Ketika kita mengeluh : “yaaaahh... Ini mah semua bakal sia-sia.."
ALLAH menjawab : 
"faman ya'mal mitsqaala dzarratin khayran yarahu", yang artinya "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya" (Qs. Al-Zalzalah :7).
Maka ALLAH telah menjanjikan bahwa segala sesuatu kebaikan yang kita perbuat, maka suatu saat akan dibalas dengan kebaikannya. Jadi janganlah merasa melakukan suatu kebaikan, namun tidak berguna. Karena yang namanya kebaikan pasti akan terlihat manfaatnya jika tidak sekarang, mungkin suatu saat nanti.

3. Ketika kita mengeluh : “ah mana mungkin.....”
ALLAH menjawab : 
"innamaa amruhu idzaa araada syay-an an yaquula lahu kun fayakuunu", yang artinya "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia" (Qs. Yasin ; 82).
Disaat kita mulai ragu dengan kemampuan kita, karena belum menunjukkan hasilnya maka janganlah mundur karena ALLAH bisa merubah suatu keadaan saat itu juga. Jadi tidak ada istilah perjuangan yang sia-sia, selama masih berada dalam kebaikan.

4. Ketika kita mengeluh : “capek banget gw....”
ALLAH menjawab : 
"waja'alnaa nawmakum subaataan", yang artinya "dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat" (Qs.An-Naba :9)
Rasa capek kita akan terbayar ketika kita diberikan kedamaian saat tidur oleh ALLAH. So, janganlah mengeluh.

5. Ketika kita mengeluh : “berat banget yah, gak sanggup rasanya..."
ALLAH menjawab : "laa yukallifu allaahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa maa kasabat", yang artinya "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya" (Qs. Al-Baqarah : 286)
Oleh karena itu tidak pantaslah kita berkeluh kesah, karena sesungguhnya ALLAH sedang menguji kita dan ALLAH tahu bahwa kita bisa melewati ujiannya.

6. Ketika kita mengeluh : “gile aje..gw sendirian..gak ada seorangpun yang mau bantuin..."
ALLAH menjawab :"waqaala rabbukumu ud'uunii astajib lakum", yang artinya “berdoalah (mintalah) kepadaku,niscaya aku kabulkan untukmu” (Qs. Al-Mukmin :60)
Jangan merasa sendiri, karena ALLAH selalu ada untuk memberikan pertolonganNYA bagi umatnya yang berdoa kepadaNYA.
Nah semoga bisa memecah dan menguraikan rasa galau pembaca. Tulisan ini saya buat bukan berarti saya tidak pernah merasa galau. Menurut saya ini adalah ilmu, dan Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sampaikanlah walaupun hanya satu ayat.” Mungkin bagi beberapa orang yang membaca akan merasa biasa, namun bagi saya tulisan yang saya buat ini sangatlah luar biasa.

Jumat, 31 Agustus 2012

Masa SMA Adalah Masa Keemasan

Tulis ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Siapakah Saya ?
Kali ini saya akan menceritakan prestasi dan pengalaman organisasi saya ketika masa SMA. Tidak ada keinginan untuk sombong (lagian apa yang bisa saya sombongkan) dari tulisan ini, mungkin saja ketika ada anak SMA yang membaca tulisan ini bisa merubah pola pikir mereka.
Penerapan pendidikan orang tua ketika saya duduk di bangku SD hingga SMA sangatlah keras. Bayangkan saja saat SMA kelas 3 saya boleh keluar malam hanya pada saat malam minggu saja dan itupun dibatasi hingga jam 10 malam. Jika lebih maka orang tua saya akan selalu menghubungi lewat SMS atau telepon. Alhamdulillah saya tidak mengecewakan kepercayaan mereka dan tidak pernah berbuat neko-neko.
SMAN 2 Sumedang.
Disanalah saya mendapatkan pendidikan formal maupun non formal. Maksud formal disini adalah pendidikan  mengenai ilmu pengetahuan, dan non-formal adalah berorganisasi. Awal mula menginjakkan kaki di SMAN 2 Sumedang ketika tahun 2004. Melewati Masa Orientasi Siswa selama 3 hari dan 3 hari selanjutnya adalah perkenal ekstrakulikuler. Kebetulan pada saat itu saya berada di kelas X-2. Yang namanya suatu kelas pasti membutuhkan seorang pemimpin, maka pada saat itu ketika hari pertama MOS langsung diadakan pemilihan Ketua Kelas (Kalas). Saya mengajukan diri untuk menjadi Ketua Kelas dan Alhamdulillahnya teman-teman sekelas semuanya mendukung saya (padahal saat itu belum kenal sama sekali dengan mereka). Peristiwa tersebut merupakan sebuah gerbang awal bagi diri saya pribadi untuk memasuki organisasi.
Saat MOS dan perkenalan ekstrakulikuler telah rampung, maka tiba saatnya pertama kali saya memakai seragam putih abu. And you know what ? Rasa bangga dan gembira menyelimuti saya ketika hari pertama tersebut. Sampailah tiba saatnya saya harus memilih eskul. Eskul yang saya ambil pada saat itu cukup banyak yaitu Pramuka, Paskibra, dan Basket.
Namun karena ketidak seriusan saya membuat saya memilih Paskibra saja. Satu kejadian yang selalu saya kenang, ketika hari pertama latihan paskibra ternyata Alumni 3 tahun diatas saya semua berkumpul dan apa yang terjadi selanjutnya ? tamparan, bentakan, push up menjadi makanan wajib bagi saya dan teman-teman seangkatan. Dibalik itu semua saya merasa bersyukur karena dipilih untuk menjadi perwakilan seleksi Paskibraka tingkat Kabupaten walaupun pada akhirnya saya gagal.
Tapi dengan kejadian seperti itu timbul semangat baru, jika saya gagal menjadi paskibra maka adik kelas saya harus berhasil menjadi seorang Paskibraka. Dan Alhamdulillah di tahun berikutnya adik kelas saya terpilih menjadi Paskibraka bahkan tembus ke Jawa Barat. Hal itu semua tidak lepas dari kerjasama di satuan kami. Suatu kegembiraan ketika mendengan adik kelas dari satuan kami bisa menembus Jawa Barat. Namanya Agus dan sekarang bekerja sebagai seorang Polisi di Kota Bandung. Dan yang saya salut, sikap dia tidak berubah sama sekali ketika bertemu saat bulan puasa. Masih tetap menghormati dan menghargai saya sebagai seniornya di SMA.
Di tahun 2006 bisa dibilang menjadi tahun yang sedikit sibuk. Bagaimana tidak ?
Saat itu saya duduk dikelas XI lalu terpilih menjadi Wakil Ketua Osis dan Ketua Paskibra. Rasa syukur saya  panjatkan kehadirat ALLAH yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi seorang pemimpin. Masa SMA saya dihabiskan dengan berorganisasi dan hingga pada akhirnya saya selalu pulang saat Adzan Magrib sampai rumah. Namun anehnya tidak ada rasa cape dan saya menikmati semua itu. Hingga akhirnya dikarenak nilai akademis yang bagus saya terpilih mendapatkan kesempatan PMDK di Institut Pertanian Bogor.
Sekian cerita masa SMA saya.
Semoga bermanfaat.

Kamis, 30 Agustus 2012

Siapakah Saya ?

Reza Akhmad Syahbana nama yang sangat indah pemberian kedua orangtuaku. Terlahir sebagai anak bungsu dari 2 bersaudara, kini saya sedang memfokuskan diri untuk menekuni pekerjaan sebagai entrepreneur. Bidang entrepreneur yang saya geluti sekarang terbagi dua, mulai dari yang offline dan online. Sebelumnya saya akan menceritakan masa kecil saya.
Sebenarnya usia saya masih tergolong muda ketika orang tua saya memasukkan saya ke SD, hal itu mengakibatkan pola pikir saya menjadi beda dengan anak-anak seusia saya ketika SD. Namun karena hal tersebut saya bisa merasakan kuliah di salah satu Universitas Terbaik di Indonesia yaitu di Institut Pertanian Bogor.
Orang tua saya menerapkan pola pendidikan yang keras, bayangkan saja ketika akan menghadapi setiap ujian di sekolah, Ibu saya selalu menunggui saya belajar. Terkadang beliau memberikan soal dan jika saya tidak bisa menjawab maka matanya akan melotot dan memarahi saya. Saat itu saya berpikir, Ibu saya sangat galak sekali. Tetapi seiring dengan pertambahan usia dan pola pikir yang semakin dewasa, saya menyadarinya bahwa maksud Ibu saya sangat baik. Pola pendidikan tersebut baru terasa manfaatnya ketika saya memasuki SMA tepatnya pada tahun 2004. Alhamdulillah saya mencoba untuk membuka diri saya dan mengasah kemampuan berorganisasi. Saat di SMA saya selalu masuk peringkat 5 besar di kelas. Tidak itu saja, di bidang organisasi saya terpilih sebagai Wakil Ketua Osis dan Ketua Ekstrakuliker Paskibra.
Dari situlah sifat-sifat dasar saya kembali mulai terbentuk. Mulai dari cara menghadapi keberagaman karakter orang, hingga bagaimana menyikapi orang yang tidak suka kepada diri saya.
Ketika lulus dari SMA saya mendapatkan PMDK untuk masuk ke Institut Pertanian Bogor. Tanpa berpikir panjang saya setuju masuk ke IPB. Padahal dalam hati kecil, saya ingin menjadi seorang guru. Sayangnya saat di IPB saya tidak aktif di BEM, namun aktif di Himpro. Nampaknya timbul rasa jenuh dalam berorganisasi. Di Himpro sendiri, saya dipercaya untuk memangku jabatan sebagai Kepala Departemen Informasi dan Komunikasi. Ketika terpilih, saya berkomitmen untuk bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat ketika saya keluar dari jurusan. Kebetulan pada saat itu IPB sedang gencar-gencarnya melakukan promosi website, yang selanjutnya setiap Lembaga Kemahasiswaan diwajibkan untuk mempunyai website. Dengan tekad dan semangat saya mengurusi web itu. Hingga pada saat saya memegang web tersebut Himpro saya berhasil berada di 3 besar website Lembaga Kemahasiswaan di IPB.
Tepat di bulan April kemarin saya lulus menjadi seorang sarjana.
Apakah senang dengan titel seorang sarjana ?
Saya tegaskan tidak !! kenapa ? Karena saya harus bisa mengamalkan ilmu yang saya dapatkan di bangku perkuliahan.
Ketika teman-teman seangkatan saya sudah mulai bekerja, saya masih bertahan dengan idealisme. Dengan berat hati saya mengurungkan niat saya untuk melamar pekerjaan dan mengikrarkan sebuah janji untuk menjadi seorang pengusaha (entrepreneur). Usaha apa yang saya geluti ?
Nanti akan saya bahas di postingan selanjutnya.
Sekian tulisan ini saya buat.
Semoga bermanfaat.